Tempat Wisata Eksotis Gua Jatijajar di Kebumen

Gua Jatijajar yang berada di kabupaten Kebumen bisa menjadi pilihan lokasi wisata yang menarik dan eksotis untuk dikunjungi. Sebagian pecinta wisata gua mungkin sudah tidak asing dengan keberadaan gua ini.

Namun, bagi Anda yang belum mengetahui tentang gua ini, tak ada salahnya bila Anda menjadikan gua tersebut sebagai salah satu daftar lokasi wisata yang ingin Anda kunjungi dalam liburan mendatang.

Gua ini berada di desa Jatijajar, kecamatan Ayah, Kebumen yang mana terletak sekitar 42 km pada arah barat daya dari pusat kota Kebumen. Gua ini merupakan salah satu gua kapur dengan memiliki panjang dari pintu masuk hingga pintu keluar mencapai 250 meter serta tinggi rata-rata dalam gua adalah 12 m.

sumber : www.kebumenkab.go.id

Sebagai gua kapur, Gua Jatijajar pastinya memiliki daya tarik tersendiri dan eksotis yang mana di dalam gua tersebut terdapat banyak stalagmite serta tiang kapur yang menjadi semacam penghubung antara stalagtit dan stalagmite.

Dengan adanya banyak stalagtit yang ada di dalam gua tersebut, hal ini juga bisa menjadikan bukti bahwa gua kapur ini menjadi salah satu gua kapur tertua yang ada di dunia. Selain stalagtit yang sudah berusia tua, batu-batuan yang ada di dalam gua ini pun termasuk batuan yang sangat tua.

Baca Juga : Tempat Wisata Kebun Binatang Ragunan Jakarta

Hal ini pula yang menjadi inspirasi dibangunnya patung binatang purba yang sangat besar yaitu Dinosaurus sebagai lambang obyek wisata tersebut. Dari mulut patung Dinosaurus tersebut mengalir air dari sendang Kanthil dan Mawar yang selama ini belum pernah mengering. Air tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk mengairi persawahan yang ada di desa Jatijajar ataupun sekitarnya.

Gua yang berlokasi di Kebumen tersebut awalnya ditemukan oleh seorang petani yang bernama Jayamenawi ketika ia mengambil rumput dan tiba-tiba terjatuh dalam lubang yang ternyata merupakan ventilasi yang berada di langit-langit gua.

Gua ini seluruh permukaannya tertutup tanah sehingga membutuhkan proses pembersihan dan pembuangan tanah untuk menemukan pintu gua tersebut. Baru setelah tahun 1975, Gua Jatijajar ini akhirnya dibangun dan dikembangkan menjadi salah satu obyek wisata di Kebumen yang digagas langsung oleh Gubernur Jawa tengah, Bapak Suparno Rustam.

Gua Jatijajar ini tidak hanya memiliki keeksotisan dari bentuk gua itu sendiri, gua ini juga menyimpan suatu cerita mitos dan legenda. Dalam gua tersebut terdapat tujuh sungai atau yang menurut orang Jawa disebut sebagai sendang.

Dari ketujuh sendang tersebut, hanya empat sendang yang bisa dicapai dengan mudah yaitu Sungai Puser Bumi, Sungai Kanthil, Sungai Mawar, dan Sungai Jombor. Masing-masing sungai tersebut memiliki cerita mitos di mana sendang Puser Bumi serta Jombor memiliki air yang bermanfaat untuk penghubung atau tuah pada semua jenis maksud berdasarkan keyakinan masing-masing.

Mitor yang terdapat pada sendang Mawar adalah air pada sendang tersebut bila digunakan untuk mandi ataupun membasuh muka maka bisa memberikan manfaat awet muda. Dan, pada sendang Kanthil terdapat mitos bila airnya digunakan untuk mandi dan membasuh muka maka keinginan dan cita-cita bisa akan mudah dicapai.

Keeksotisan dari gua kapur di Jatijajar tersebut tidak hanya dari keindahan stalagtit, stalagmite, ataupun tiang kapur yang memang terbentuk secara alami, tetapi pengunjung juga bisa menyaksikan delapan buah diorama serta 32 patung yang sengaja dipasang di dalam gua untuk menambahkan keindahan dan keunikan pada gua tersebut.

Patung-patung yang dipasang pada dalam gua tersebut menceritakan kisah tentang Raden Kamandaka yang lebih dikenal dengan Lutung Kasarung. Dengan berkunjung ke #GuaJatijajar, pengunjung tidak hanya bisa melihat keindahan eksotisme dari keajaiban alam tetapi juga bisa mengenal lebih jauh tentang legenda Lutung Kasarung yang sangat fenomenal terutama di Pulau Jawa.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: