Sebelem merdeka Indonesia dikuasai oleh penjajah.
Negara-negara yang pernah menjajah; Belanda, Inggris dan Jepang. Indonesia
adalah daerah yang terdiri dari pulau-pulau. Sebelum dijajah Negara asing,
pulau-pulau yang disebut Nusantara ini dikuasai kerajaan-kerajaan besar dan
kecil.
Kerajaan-kerajaan tersebut diantaranya, kerajaan Sriwijaya
di Sumatera, kerajaan Pajajaran di Jawa Barat, kerajaan Mataram di Jawa Tengah,
kerajaan Singosari Di Malang, kerajaan Majapahit di Mojokerto.
Kerajaan-kerajaan tersebut mempunyai peninggalan, yang pada
umumnya berupa candi-candi sebagai tempat pemujaan, prasasti-prasasti dan
makam-makam raja dan keluarganya. Peninggalan berupa bangunan keratin nyaris tidak
ada.
Yang mempunyai peninggalan berupa bangunan keraton, adalah
kerajaan-kerajaan yang relative muda umurnya, seperti kerajaan-kerajaan di Cirebon, Kasunanan
Surakarta di Solo, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di Yogyakarta.
Peninggalan sejarah yang sudah ditemukan dan terus dicari
adalah reruntuhan kerajaan Majapahit di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, kota
Mojokerto Jawa Timur. Salah satu peninggalan adalah Candi Tikus.
Dalam bukunya yang berjudul :”Mengenal Kepurbakalaan Majapahit Di Daerah Trowulan”,
Drs. I Made Kusumajaya, M.Si dan kawan-kawan, menyebutkan bahwa candi Tikus
ditemukan oleh seorang petani, berawal dari adanya hama tikus. Seteleh
ditelusuri, ternyata kawanan tikus tersebut bersarang di sebuah gundukan.
Kemudian gundukan tersebut digali dan dibersihkan. Ternyata
di dalamnya terdapat candi. Selanjutnya penemuan tersebut dilaporkan ke Bupati
Mojokerto, yang saat itu dijabat oleh R.A.A. Memperhatikan awal dari peristiwa
tersebut akhirnya, sarang tikus tersebut dinamakan candi Tikus.
Bangunan candi Tikus berdiri pada permukaan tanah yang lebih
rendah 3,5 m dari daerah sekitarnya. Oleh karena itu untuk mencapai lantai
dasar candi harus menuruni tangga masuk yang berada di sisi utara yang
merupakan pintu masuk candi.
Bangunan induk terletak di tengah, kakinya menempel pada
teras bawah dinding selatan. Struktur bangunan induk terdiri dari kaki, tubuh
dan atap. Kaki candi berdenah segi empat berukuran panjang 7,75 m, lebar 7,65 m
dan tinggi 1,5 m. Pada bagian kaki ini terdapa saluran air tertutup mengelilingi
, lebar 17 cm dan kedalamam 54 cm, berguna untuk memasok air ke
pancuran-pancuran di sepanjang kaki candi.
Candi Tikus ini sekarang menjadi salah satu daerah tujuan
wisata di Jawa Timur. Karcis masuk ke candi ini hanya Rp. 3.000,-. Sedangkan tarif
parkirnya untuk kendaraan roda empat Rp. 5.000,- tanpa tarif jam-jaman.
Walaupun merupakan peninggalan kerajaan yang relative tua,
lokasi menuju Candi Tikus sangat mudah, dapat di akses melalu kota Malang,
Jombang dan Mojokerto. Jarak Mojokerto – Surabaya 45,7 Km, Malang – Mojokerto 88,9 Km dan
Mojokerto - Jombang 33 Km.
0 Response to "Candi Tikus Peninggalan Majapahit Di Trowulan Mojokerto"
Post a Comment